Friday 24 May 2019

Gangguan Bipolar pada Wanita

Gangguan Bipolar dulunya dikenal menjadi "manik depresi" dan dalam dasarnya terdiri dari beberapa kondisi medis yang dikenal menjadi gangguan depresi, yg mempengaruhi cara pada mana otak individu akan berfungsi.

Meskipun Gangguan Bipolar mempengaruhi pria dan perempuan   dalam jumlah yg kurang lebih sama, tanda-tanda sebenarnya yang ditunjukkan oleh kedua jenis kelamin mampu sangat tidak sinkron.



Gejala bipolar pada perempuan cenderung bermanifestasi sebagian besar  menjadi episode depresi, sedangkan laki-laki  kemungkinan besar  akan mengalami lebih poly tanda-tanda manik. Biasanya pola ini ada dalam episode pertama pasien juga, perempuan   cenderung mengalami episode depresi pertama dan laki-laki  biasanya akan mengalami episode mania pada awalnya.

Wanita umumnya akan didiagnosis sebagian besar  memiliki Bipolar tipe II, yg dapat digambarkan sebagai bentuk Bipolar Disorder yg lebih ringan. Tetapi, Bipolar yg berputar cepat, yg digambarkan menggunakan mengalami setidaknya empat episode depresi atau mania dalam satu tahun, lebih mungkin dialami sang wanita. Bipolar Siklotimi sanggup lebih sulit diobati daripada bentuk gangguan lainnya.

Ada penelitian luas yg memperlihatkan gejala bipolar dalam wanita (terutama siklus cepat) bisa ditentukan sang kadar tiroid abnormal. Ketidakseimbangan tiroid dikatakan lebih generik dalam wanita daripada laki-laki . Wanita pula lebih mungkin menderita beberapa kondisi medis berikut daripada pria. Obesitas, kegelisahan, gangguan panik dan migrain.

Ketidakseimbangan hormon dapat memainkan kiprah primer pada membuatkan Gangguan Bipolar, penurunan kadar estrogen selama perimenopause dapat menciptakan wanita berisiko mengalami gangguan depresi. Selama dan selesainya kehamilan dapat menciptakan seseorang wanita lebih rentan terhadap syarat jua.

Gangguan bipolar merupakan risiko yang lebih tinggi pada seorang yang asal dari famili dengan riwayat Bipolar. Ini bukan difinitif & mutlak. Meskipun ada hubungan genetik, itu tidak berarti bahwa seorang yg mempunyai orang tua Bipolar tentu akan menjadi Bipolar. Faktor risiko yg berkontribusi pada Gejala Bipolar dalam perempuan   termasuk insiden kehidupan yang penuh tekanan, penyalahgunaan obat atau alkohol, perubahan pola tidur yang keras atau kondisi medis kronis lainnya bisa berkontribusi dalam risiko Bipolar.

Obat-obatan yg dipakai pada pengobatan Bipolar dikenal sebagai "penstabil suasana hati". Obat-obatan ini dapat membalikkan episode depresi atau manik & mencegah seseorang menurut kemungkinan kambuh. Dokter atau profesional kesehatan akan meresepkan individu atau kombinasi obat yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Penting buat dipahami bahwa walaupun nir ada obat yang sebenarnya buat Gangguan Bipolar, dia dapat diobati menggunakan sukses setelah didiagnosis menggunakan perawatan psikologis yang berkelanjutan dan resep obat yang berhasil. Studi sedang berlangsung & perawatan baru terus dikembangkan yang membantu pada memerangi Bipolar Disoder. Dimungkinkan buat menjalani kehidupan yg lengkap dan penuh sehabis diagnosis gangguan bipolar.

Sekitar satu berdasarkan seratus orang didiagnosis menderita Gangguan Bipolar, sesudah didiagnosis penyakit tadi bisa diobati dengan sukses, namun poly orang nir menyadari bahwa mereka mempunyai syarat tadi & ini jelas dapat berbahaya. Ini dapat terjadi dalam segala usia meskipun umumnya berkembang antara usia 18-24. Pola gejala bipolar pada perempuan   dapat bervariasi antara individu, menggunakan episode depresi jangka panjang dicampur dengan mania jangka pendek & sebaliknya. Pastikan Anda menghubungi Dokter atau profesional kesehatan Anda bila Anda atau seseorang yg dekat dengan Anda memberitahuakn gejala Depresi atau manik.

No comments:

Post a Comment